Sabtu, 22 Oktober 2016

45 Tahun Ananta Wijaya, dan Kaos Oblong


Sebagian besar orang yang saya kenal lebih menyukai memetik buah yang sudah masak. Namun berbeda dengan seseorang yang saya kenal bernama Wayan Ananta Wijaya, atau lebih akrab dipanggil Kak Ant.

Kak Ant lebih menyukai menyiram pohon dari akarnya, membiarkannya bertumbuh tanpa berharap buah yang masak di kemudian hari.

Salah satu dari pohon itu adalah saya. Hari ini.

***

Beberapa yang khas dari Kak Ant yang Saya ingat adalah selalu mengenakan kaos dengan dimasukkan kedalam celana kain yang banyak kantong, lebih sering terlihat menggunakan topi, rambut panjang yang sesekali dipotong. membawa ransel yang penuh, terkadang membawa perlengkapan makan anak perempuannya.

Bagian yang saya paling ingat dari penampilan yang khas itu adalah Kaos yang selalu dimasukkan, "Saya lebih menyukai kaos karena lebih fleksibel dan nyaman, namun untuk tetap rapi Saya memasukkan kaos Saya tersebut", begitu Kak Ant pernah jelaskan kepada Saya.

Tidak banyak saya pelajari dari Kak Ant tentang Jurnalisme terutama jurnalisme dalam menulis karena saya tidak cukup pintar untuk mempelajari ilmu tersebut. Tidak seperti Anggota MP Trisma lainnya dari dulu saya memang tidak begitu pandai menulis (nilai tertinggi menulis Saya dinilai oleh Kak Ant hanya C+). Bahkan tulisan ini pun juga pastinya tidak bagus - bagus amat.

Meski demikian, saya merasa berhasil mempelajari satu hal dari Kak Ant yakni konsisten dalam memperjuangkan suatu cita - cita. Berhasil atau tidak, pokoknya konsisten berjuang. Pokoknya selalu ada jalan untuk memperjuangkan apa yang kita inginkan, apa yang kita cita - citakan. Barangkali pelajaran dari Kak Ant itulah yang masih membuat saya bertahan untuk membuktikan kepada dunia, kalau anak IPS pun juga bisa bergelar S. Kom sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang (mohon doanya teman - teman, saya sedang skripsi untuk mengejar S. Kom itu).

***

Terima kasih Kak Ananta, terlalu banyak sebenarnya hal - hal besar dari Kak Ant yang mempengaruhi saya sampai hari ini. Bahkan bisa disebut sebagai fondasi seorang Ketut Bela Nusantara hari ini. Tapi kalau ditulis nanti kepanjangan, dan pastinya kawan - kawan MP Trisma semua generasi mengerti maksud Saya.

Selamat ulang tahun ke-45 Kak Ananta, semoga di usia ke-50 Tahun nanti kita "Pohon - Pohon" yang sabar disiram oleh Kak Ananta bisa berkumpul, paling tidak membuat buku persembahan kepada Kak Ananta. Sepertinya itu adalah ide yang keren.

Sumber Foto : Akun Facebook Luh De Suryani

Kalianget,
22 Oktober 2016 

0 komentar:

Posting Komentar