Dalam sebuah tulisan pernah ditulis tentang bagaimana komunis kini menjadi hantu gentayangan. Sebagai hantu yang gentayangan, bahkan komunisme telah ditolak tanpa kita diberikan ruang untuk mengenalnya. Bahkan, dalam beberapa kali pembicaraan saya seringkali mendapatkan anggapan jika Bung Karno seorang komunis.
Kenapa bisa?
Salah satu alasan dari anggapan jika Bung Karno tersebut komunis adalah karena Bung Karno sempat mengeluarkan ajaran tentang konsep Nasionalisme, Agamisme dan Komunisme atau yang paling sering disingkat dengan istilah NASAKOM.
Saya bergidik membayangkan, betapa jauhnya plintiran rezim orde baru kala itu. Bantahan yang paling sederhana saya terhadap Bung Karno adalah komunis adalah sudah jelas dari awal kemunculan Bung Karno, sesungguhnya ia adalah seorang Nasionalis (dalam bahasa yang lebih khusus dia adalah seorang Sosio-Nasionalis, penjelasan soal Sosio-Nasionalis akan saya bahas pada posting lainnya).
Selain itu jika pernah membaca buku Dibawah Bendera Revolusi, adakah Bung Karno menuliskan Komunisme dalam tulisannya? Setahu saya tidak. Judul tulisan di halaman pertama yang akan kita temukan adalah Nasionalisme, Agama dan Marxisme. Secara ide, meski masih satu rumpun namun Marxisme itu jauh sekali dari Komunisme. Lagipula secara verbal berkali - kali Bung Karno ucapkan, Marxisme hanyalah metode berpikir untuk menemukan jati diri bangsa Indonesia yang terkubur lama dari kolonialisme.
Baru sampai disitu saja kita sudah mengetahui, betapa gak nyambung nya pikiran yang memunculkan anggapan Bung Karno adalah seorang komunis.
0 komentar:
Posting Komentar