Sejarah bisa dikatakan pengulangan kisah dengan pola yang berbeda, jika sekarang Australia melalui Perdana Menteri (PM) Tony Abbot mendesak Indonesia dengan mengatakan "Australia telah mengirim bantuan miliaran dollar, balaslah bantuan Tsunami Kami dan Batalkan Eksekusi". Maka sesungguhnya Indonesia pernah pula mendapat perlakuan pamrih semacam itu dari Amerika diawal kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dulu, melalui penyambung lidah rakyat Bung Karno, Bangsa Indonesia berteriak kepada Amerika Serikat, dalam kalimat yang sangat terkenal hingga hari ini, “Amerika… go to hell with your aid“. Kalimat yang diucapkan dengan menggelegar karena meregang amarah, tentu saja amarah tersebut mengagetkan banyak pihak. Bukan saja karena Amerika adalah negeri super power tetapi Indonesia adalah negeri yang baru merdeka, lebih dari itu, pada hakikatnya, sebagai negara baru, Indonesia sejatinya masih membutuhkan bantuan negara lain.
Dalam alam pemikiran Bung Karno, Bung Karno selalu bereaksi keras apabila ada pihak yang dengan sengaja atau tidak sengaja merendahkan martabat dan harga diri Bangsa Indonesia. Hal tersebut ditegaskan Bung Karno dengan mengatakan "Kami sudah mengemis-ngemis selama hidup, dan kami takkan melakukannya lagi. Ada pertolongan lain yang dapat mereka berikan, yakni persahabatan.".
Perkataan Bung Karno tersebut dapat dimengerti, karena setelah Proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bukan lagi sebagai bangsa terjajah, melainkan bangsa yang berdaulat. Syarat ini - itu dan ikatan politik dalam memberi bantuan dapat diartikan sebagai melukai kedaulatan Bangsa Indonesia.
Perlu diketahui, Amerika pada waktu itu (sampai hari ini) menaruh perhatian yang besar kepada negara terbelakang terutama Indonesia. Hal tersebut dikarenakan tiga alasan. Pertama, karena Indonesia merupakan pasar yang baik untuk menjual barang-barang mereka. Kedua, karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah yang bisa digunakan untuk kepentingan mereka. Ketiga, mereka takut Indonesia menjadi komunis.
Namun, seperti kebiasaan buruk negara super power, manakala negara yang dibantu tidak “berkelakuan baik” sesuai kehendak mereka, dengan semena-mena lantas mengancam, “Kami tidak akan berikan lagi, kecuali jika engkau berkelakuan baik!”.
Pada waktu itu, Indonesia dianggap sebagai bangsa yang 'tidak berkelakuan baik' karena Indonesia tidak berada dalam blok Sekutu (Amerika), Indonesia malah lebih menyukai menjalankan Politik Non-Blok. Memang pada saat perang dingin Amerika selalu beranggapan, jika negara yang tidak tidak memihak sekutu otomatis dianggap negara yang memihak blok timur (Uni Soviet).
Parahnya lagi, manakala para senator berpidato di muka umum tentang pencabutan bantuan kepada Indonesia. Pemerintah Amerika mengumumkan di koran-koran di seluruh dunia tentang pencabutan bantuan kepada Indonesia, ketika itu pula Bung Karno merasa Amerika Serikat bukanlah sahabat. Mereka tidak saja menampar muka Sukarno di muka umum, tetapi juga merendahkan Indonesia sebagai bangsa.
Karenanya, Bung Karno menyesalkan, “(Jika ingin mencabut bantuan) Mengapa tidak mencabutnya diam-diam? Mengapa harus berteriak-teriak mengumumkan kepada dunia? Janganlah perlakukan Sukarno di muka umum, seperti seorang anak yang tak berguna dengan menolak memberinya gula-gula lagi, sampai dia menjadi anak yang manis. Oleh karena sikap yang begitu itu, maka Sukarno tidak punya pilihan lain kecuali mengatakan, ‘Persetan dengan bantuanmu!'”
Dalam situasi yang terpisah, sikap Presiden Filipina Manuel Quezon sama dengan Bung Karno terhadap sikap semena - mena Amerika waktu itu. Quezon bahkan pernah mengatakan, “Lebih baik pergi ke neraka tanpa Amerika, daripada pergi ke surga bersama-sama dengan dia.”
Nah, lantas bagaimana sekarang? Sekarang tidak lagi kita dapat menggunakan bahasa yang kasar seperti 'Go To Hell' ataupun 'Persetan'. Ketegasan Bangsa kita mulai diuji setelah pergantian Presiden 2014 kemarin. Apakah bangsa kita benar - benar tegas dalam menjalankan perkataannya?
Kita lihat saja, kata Bung Karno revolusioner itu satunya kata dengan perbuatan.
Lebih lengkapnya, dengarkan Pidato Bung Karno : Go To Hell With Your Aid!
Lebih lengkapnya, dengarkan Pidato Bung Karno : Go To Hell With Your Aid!
0 komentar:
Posting Komentar