Mensitir petikan sebuah lagu dari Sheila On 7 (SO7) yang berjudul ‘Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan’ terasa teduh ditengah hingar bingar persiapan peringatan 83 Tahun Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011 nanti. Mengapa tidak, didalam kegalauan mencari konsep seremoni, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa banyak diantara kita kaum pemuda malah hilang ingatan bagaimana terjadinya Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011. Barangkali sebagian pemuda tidak mau peduli mengenai sejarah sumpah pemuda 28 Oktober, namun janganlah marah jika nanti kita malah disebut sebagai lost generation.
Apabila kita merasa risih dengan sebutan demikian, pernahkah kita sejenak merenung dan bertanya. Mengapa muncul sebuah label baru dalam masyarakat muda kita? Lalu bagaimana cara menghilangkannya? Yang jelas, munculnya label baru itu bukan tanpa sebab. Fenomena tawuran antar pemuda, autis teknologi dan terpecah – pecahnya konsentrasi pemuda pada banyak hal yang tidak penting merupakan dasar mengapa istilah Lost Generation muncul. Sebuah istilah yang mengidentifikasikan bagaimana sesungguhnya masyarakat muda Indonesia ‘hilang ingatan’ terhadap kepemudaannya dan peran dirinya dalam sebuah negara beranama Indonesia.
Hilang ingatan ini juga bukan tanpa sebab, kerancuan sejarah yang terombang ambing dalam ombak waktu turut membuat banyak orang gerah, barangkali ini cikal bakal meredupnya keingintahuan kita terhadap sejarah, terutama sejarah momen penting sepenting Sumpah Pemuda 28 Oktober. Lantas, masihkah kita terdiam membiarkan kaum pemuda dihina dalam kehilangan ingatannya?
Pertanyaan sederhana itu pastilah diawali lagi dengan pertanyaan lanjut yang lebih sederhana : Darimanakah kita memulai? Ya, jika memulai sebuah pemahaman terasa sulit maka pahami lah sejarahnya. Sama dengan halnya Sumpah Pemuda, jika kesulitan memahami maksud dan tujuannya maka pahamilah sejarahnya, bacalah sejarahnya dan dengarkanlah bagaimana semangat Sumpah Pemuda ketika itu sangat bergelora, bagaikan petir yang menggelegar membelah angkasa. Dan percayalah, tidak peduli apakah kita mahasiswa dengan disiplin ilmu sosial maupun sains memahami sejarah akan sama artinya dengan menciptakan masa depan Bangsa yang gemilang karena di dalam sejarahlah kita dapat belajar dan tidak terjerembab pada kesalahan yang sama. Mungkin itu yang dimaksud dalam penggalan lagu yang dinyanyikan oleh SO7 diatas.
0 komentar:
Posting Komentar