Maafkan Sandal Jepit dan Kaki Saya |
Intaran, pertama kali saya mendengar Intaran yang terpikir hanyalah petikan salah satu lagu Bali, yakni alisne medon Intaran (Dalam Bahasa Indonesia : Alisnya secantik daun Intaran). Tidak ada pengetahuan apapun tentang Intaran sampai saya menghabiskan malam bersama teman - teman di Rumah Intaran (RI), di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.
Pertanyaan Saya tentang RI sedari awal adalah kenapa Intaran? Kenapa tidak Rumah Mangga? Kenapa tidak Rumah Durian? atau Rumah Cabai saja? Ketika bertanya tentang hal tersebut, saya sudah mempersiapkan diri untuk mendapat reaksi apapun. Perasaan saya ketika menanyakan hal tersebut persis seperti perasaan saya ketika menanyakan kenapa kepala Burung Garuda Pancasila menghadap ke kanan pada guru saya ketika SMP dulu.
Namun tuan rumah RI, Gede Kresna menjawab pertanyaan saya seolah itu pertanyaan yang biasa - biasa saja. "Karena pada suatu waktu Saya tanpa sengaja mengetahui betapa Intaran begitu bermanfaat dan semua itupun telah tercatat dalam Ayur Weda", jawabnya sejauh yang saya ingat.
"Kebetulan di rumah ini banyak sekali pohon Intaran tumbuh seperti adanya", tambah Dia sembari beberapa menunjuk Pohon Intaran yang megah lembut terayun dalam gelapnya malam.
Saya lebih banyak diam, mendengar kisah lain tentang Intaran yang mungkin tidak bisa tertulis dalam satu tulisan ini. Dalam hati hanya ada niat membawa salah satu bibit Intaran yang telah menjadi kesan yang mendalam.
Esoknya saya dan teman - teman dibekali dua bibit pohon Intaran. Alasan saya meminta bibit Intaran adalah, supaya terlalu ingat akan filosofi dari Pohon Intaran.
Kedua bibit itu pula alasan kenapa tulisan ini terlambat hingga satu bulan dari kunjungan saya kesana, paling tidak untuk saya memastikan diri. Jika kepercayaan pemberian dari dua bibit Pohon Intaran tersebut telah tumbuh, bersama pemahaman terhadap filosofi dan manfaat Pohon Intaran itu.
Update : 20 Alasan Tidak Menebang Pohon Intaran
Update : 20 Alasan Tidak Menebang Pohon Intaran
0 komentar:
Posting Komentar