Kalau seruan pemerintah untuk menanggulangi epidemi demam berdarah dengue adalah 3M (Menguras, Mengubur dan Menutup). Saya ada seruan untuk kawan-kawan di dalam berorganisasi. 3K (Komunikasi, Koordinasi dan Konsolidasi).
Dinamika Organisasi
Organisasi bisa diistilahkan sebuah negara kecil. Dimana berbagai pemikiran dan prilaku terdapat disana. Mulai dari pemikir hingga "speaker" yang selalu vokal. Yeah, itulah sebuah pluralisme. Dengan perbedaan yang begitu kompleks, sudah tentu dinamika dan potensi konflik akan semakin kentara. Lalu? Apa yang bisa dilakukan? Banyak pertanyaan mengenai bagaimana menghilangkan konflik dalam berorganisasi.
"TIDAK!"
Sekali lagi adalah TIDAK! Tidak ada dalam kamus organisasi tanpa sebuah konflik yang merupakan representasi dari dinamika. Dalam ilmu manajemen konflik, konflik diperlukan untuk media menempa kemampuan organisasi. Apapun bentuknya, pada dasarnya akan selalu terdapat pemecahan. Mulai tingkat sederhana hingga yang paling ekstrim : pembubaran organisasi. Tanpa konflik, organisasi sama saja dengan ruangan yang kosong. TIDAK ADA YANG BISA DIPELAJARI.
Formulasi Konflik
Pernah saya bertanya dengan seorang kawan yang lebih lama berorganisasi. Bagaimana memformulasi konflik agar menjadi energi positif yang besar?
Jawabannya :
"Konflik ibarat arus laut, tidak perlu kaku untuk menyelesaikannya. Bersikap luwes dan tepat! Maka arus itu bisa dijadikan sebuah kekuatan yang besar. Segera selesaikan dengan tepat dan cepat. Karena ketika konflik sudah terselesaikan, disitulah poin pembelajaran sebenarnya."
Well, terkadang poin sepenting itu tidak kita sadari.